Kasus Coret “SARANG KORUPSI” di Mapolres Luwu Aipda HR dapat dukungan Warga Net

Spread the love

Kasus Coret “SARANG KORUPSI” di Mapolres Luwu Aipda HR dapat dukungan Warga Net

LUWU, SULSEL//SINDONEWS86.COM – Kasus corat coret yang terjadi di Mapolres Luwu, Sabtu, (15/10/2022) kemarin menjadi perhatian publik.

Dalam kejadian itu, seorang polisi AIPDA HR mencoret dinding Mapolres Luwu dengan tulisan “Sarang Korupsi” dan “Sarang Pungli”.

Selain dinding, mobil polisi dan pintu ruangan juga tak lepas dari tulisan-tulisan bernada sindiran itu.

Atas kejadian ini, Aipda HR kemudian menjadi trending topik di twitter dan mendapat banyak dukungan dari warga net.

Beberapa warga net memberi dukungan dan menilai langkah yang dilakukan Aipda HR perlu menjadi perhatian Kapolri.

“Mungkin tdk mampu lagi menahan sabar, karna bertentangan dg nurani nya.. sementara seisi polres terutama pimpinan nya terus saja berbuat curang. Saya dan Insya Allah seluruh rakyat meng-apresiasi Aipda HR, atas keberanian dan keteguhan hatinya pak @ListyoSigitP.” tulisnya.

“Harus di apresiasi ini anggota yang jujur dan lurus spt Aipda HR ini” tulis yang lainnya.

“Aipda HR, HR nya itu Hoegoeng Reborn kali yak” lanjut yang lain.

Sementara itu, Kapolres Luwu AKBP Arisandi mengatakan, pelaku merupakan salah seorang anggota Polres Luwu.

“Pelaku (anggota) Polres Luwu dan ada gangguan kejiwaan. Bahkan sempat mendapatkan perawatan di Poli Jiwa RSUD Batara Guru.” ungkap Kapolres AKBP Arisandi kepada awak media, Sabtu, (15/10).

“Saat mendapatkan rawat inap di Poli Jiwa RSUD Batara Guru itu, oknum ini sering mengamuk dan menolak untuk resep obat yang diberikan oleh dokternya, selang beberapa waktu, oknum dipulangkan dan karena kondisi sudah membaik ia kembali bertugas seperti biasa di pos penjagaan.” terangnya.

Pelaku pencoretan di Mapolres Luwu itu diduga seorang oknum polisi berpangkat AIPDA, berinisial HR.

HR merupakan polisi aktif dan pernah menjabat Kanit Tipikor Polres Luwu.

“Kapolri harus turun melakukan investigasi ke Polres Luwu dan Polres lainnya di Sulsel. Banyak pemotongan anggaran DIPA, belum lagi pungutan liar di Reskrim dan pengurusan SIM,” kata AIPDA HR.

( Wahyu )