Proyek Jalan HMR  Hampir Membuat Karyawan BP Batam Tak Gajian

Spread the love

Batam,sindonews86.com – Pengembangan jalan yang dilakukan jor-joran tanpa mengukur kemampuan finansial dan mempertimbangkan kepentingan lainnya, telah menguras habis dana cadangan BP Batam. Akibatnya para pegawai BP Batam hampir tidak gajian kalau tidak disiasati pejabat terkait dengan pinjam bank, meskipun tidak jadi digunakan karena tertolong ada pembayaran pihak ketiga.

“Pernah pegawai hampir tidak gajian karena kas BP Kosong harus membayar-bayar pihak ketiga. Itu terjadi sekitar bulan April-Mei 2023 lalu. Untungnya pejabat terkait bisa mensiasati melalui pinjam bank tanpa bunga. Duitnya yang tersedot ke proyek jalan kebanyakan,” kata Ketua Kodat86, Cak Ta’in Komari SS kepada media Selasa (11/6)

Menurut Cak Ta’in, gunanya dana cadangan itu untuk mengatasi hal-hal yang seperti saat waktunya pegawai gajian tapi dana belum tersedia. Sumber pendapatan BP Batam yang besar berasal dari pengelolaan lahan, pelabuhan, bandara, dan rumah sakit. Anggaran lainnya berasal dari APBN. “Setiap jatuh waktu mau gajian, pejabat keuangan mungkin jantungan, meski pengamanan bisa diback-up oleh bank mitra BP.” ujarnya.

Dana cadangan itu dihimpun BP Batam berasal dari pendapatan BP dari berbagai sektor, terbesar terjadi kurun waktu 2014-2020 setiap tahun bisa di atas satu triliun. Misalnya tahun 2019, pendapatan dari sektor pelabuhan bisa nembus hingga Rp. 500 miliar. Setelah itu, terjadi penurunan hingga di bawah Rp. 300 miliar. Meskipun BP Batam selalu merilis kabar positif terjadi peningkatan di semua sektor.

“Dana cadangan itu seperti retained earning atau laba disimpan. Dipersiapkan untuk hal-hal yang bersifat mendesak dan urgent, termasuk persiapan gaji kalau secara normatif tidak tersedia. Kalau dana tersebut habis ya mumet lah kepala keuangan mengatasinya.” jelasnya.

Cak Ta’in mengingatkan pejabat BP Batam untuk berani bilang tidak pada instruksi pimpinan yang tidak realistis dan berisiko pada sektor lainnya, terutama sektor keuangan. “Jangan sampai kejadian IKN yang tidak mampu membayar gaji karyawan berbulan-bulan, akan menimpah di BP Batam, yang selama ini aman-aman saja. Lah, mereka kerjanya kan profesional selama ini.” ucapnya.

Lebih lanjut Cak Ta’in menjelaskan, persoalannya pembangunan pelebaran jalan telah menimbulkan masalah baru, yakni terjadi banjir setiap kali hujan cukup deras dan tetap macet di beberapa titik. Kondisi ini mau tidak mau harus diselesaikan dengan penataan dan pembangunan drainase yang representatif. Perlu juga dibangun infrastruktur struktural pendukung lainnya. Perlu pencadangan anggaran pemeliharaan jalan.

“Jangka pendek maupun panjang, masalah drainase ini harus dikaji ulang, ditata dan dibangun, agar banjir-banjir yang terjadi saat hujan bisa diatasi. Itu juga perlu dana yang tidak sedikit. Perlunya cadangan dana pemeliharaan jalan, karena tidak mungkin jalan rusak berlobang akan dibiarkan. Dan Jangan sampai urusan utama karyawan BP Batam terganggu.” pesannya.

Untuk itu, tambah Cak Ta’in, habisnya dana cadangan BP Batam puluhan triliun untuk ambisi pembangunan jalan, akan menimbulkan permasalahan baru bagi BP Batam itu sendiri. “Ugal-ugalan dalam pembangunan juga pasti ada resikonya. Apalagi kalau semua tidak direncanakan dengan baik,” pesan Cak Ta’in.

( Red )