Indramayu,(jabar)Sindonews86.com
Generasi Z (Gen Z) kini menjadi kekuatan penting dalam dinamika politik Indonesia. Sebagai generasi digital native, mereka tidak hanya akrab dengan media sosial sebagai ruang hiburan, tetapi juga berpotensi menjadikannya sebagai ruang politik, diskusi, hingga pembangunan bangsa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin, saat menjadi pemateri utama dalam Seminar Nasional bertema “Dari Like ke Aksi: Peran Gen Z dalam Mendorong Partisipasi Politik yang Berkelanjutan” di Aula Nyi Endang Dharma Ayu Universitas Wiralodra (UNWIR), Kamis (25/9/2025).
Kegiatan yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP UNWIR ini juga menghadirkan narasumber dari DPRD Provinsi Jawa Barat, Diah Nurwitasari, dengan moderator Dede Adi Riyanto. Peserta yang hadir berasal dari kalangan mahasiswa hingga pelajar dari dalam maupun luar Indramayu.
Dalam paparannya, Wabup Syaefudin menegaskan posisi strategis Gen Z dalam demokrasi. Pada Pemilu 2024, Gen Z tercatat menyumbang 22,85 persen dari total daftar pemilih tetap (DPT). Jumlah besar ini menjadikan mereka sebagai penentu arah bangsa.
“Tema Dari Like ke Aksi mengajarkan kita semua bahwa kepedulian di media sosial harus ditransformasikan menjadi aksi nyata. Mulai dari aktif di organisasi, berpartisipasi dalam demokrasi, hingga memanfaatkan media sosial secara produktif sebagai ruang edukasi dan gerakan sosial,” ungkapnya.
Wabup juga mengingatkan pentingnya literasi digital agar Gen Z mampu memilah setiap informasi sebelum membagikannya.
“Sebelum menyebarkan informasi, tanyakan dahulu, apakah ini bermanfaat? Apakah ini menebarkan kebaikan? Gen Z harus bisa menjadi penyebar kedamaian dan nilai positif, bukan provokasi atau hoaks,” tegasnya.
Wabup pun mengajak generasi muda untuk menghidupkan semangat baru.
“Satu posting sama dengan satu aksi nyata. Konten digital jangan hanya sekadar wacana, tetapi harus memberi manfaat langsung di lapangan. Semua ini sejalan dengan visi Indramayu REANG (Religius, Ekonomi Kerakyatan, Aman, Nyaman, dan Gotong Royong).”
Sementara itu, Rektor Universitas Wiralodra, Ujang Suratno, menilai seminar tersebut sangat relevan dengan perkembangan zaman. Menurutnya, Gen Z adalah generasi yang tumbuh di era digital yang serba cepat dan transparan, sehingga terbentuk karakter kritis, inovatif, dan peduli pada kehidupan sosial.
“Dengan karakter tersebut, partisipasi politik Gen Z tentu berbeda dengan generasi sebelumnya. Dari sekadar like menuju aksi nyata. Kami berharap seminar ini dapat melahirkan gagasan kreatif untuk memperkuat peran Gen Z dalam politik berkelanjutan,” jelasnya.
Seminar nasional ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif. Suasana hangat dan penuh semangat tampak dari antusiasme peserta, yang tidak hanya menegaskan kepedulian di ruang digital, tetapi juga komitmen untuk mewujudkannya dalam aksi nyata demi pembangunan bangsa dan daerah.
(Sunarto)