Batam//sindonews86.com | Kota Batam disebut miniatur Indonesia, karena ibarat melting pot alis tempat bertemunya segara keragaman suku dan budaya. Itulah pentingnya kewaspadaan dini menjaga kota ini agar tetap kondusif.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kota Batam dalam acara Silahturahmi dan Halal Bihalal bersama Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Tingkat Kota Batam dan Tingkat Kecamatan Se-Kota Batam, di Da Vienna Boutique Hotel, Lubukbaja, Jumat (5/5/2023).
Acara silahturahmi dan Halal Bihalal ini juga dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan camat se-Kota Batam.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya atas nama Bapak Wali Kota Batam H Muhammad Rudi (HMR), menyampaikan ucapan terima kasih kepada FKDM karena telah berkolaborasi selama ini dengan stakeholder, terutama dalam memberikan informasi, sehingga kita bisa saling berkoordinasi dalam menangani isu-isu atau permasalahan yang terjadi di Kota Batam,” tuturnya.
Jefridin juga memberikan apresiasi kepada Forkopimda Kota Batam, yang bekerja sama dengan baik, sehingga Batam menjadi aman dan kondusif.
Kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Batam, sebagai mitra dapat memfasilitasi dan mendukung setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh FKDM.
“Tolong fasilitasi sepanjang sesuai ketentuan dan mekanisme yang ada. Mari kita bersama-sama bergandeng tangan bahu membahu menjaga Batam ini, sehingga Batam tetap aman dan kondusif,” kata pria asal Selatpanjang ini lagi.
Jefridin juga memberikan dukungan FKDM Kota Batam yang berencana untuk membentuk pengurus FKDM Tingkat Kelurahan.
Terlebih tidak lama lagi pesta demokrasi yakni pemilihan umum akan berlangsung, sehingga diperlukan mitra untuk mendeteksi informasi kewaspadaan dini hingga di level kelurahan.
“Mari kita tingkatkan kerjasama dan kolaborasi. Segera bentuk FKDM Tingkat Kelurahan, camat tolong fasilitasi,” katanya mengakhiri sambutan.
𝗟𝗮𝗻𝘁𝗶𝗸 𝗙𝗞𝗗𝗠 𝗱𝗶 𝗦𝗲𝘁𝗶𝗮𝗽 𝗞𝗲𝗹𝘂𝗿𝗮𝗵𝗮𝗻
Ketua FKDM Kota Batam, Alwan Afdianto menyampaikan sepanjang Tahun 2022 dari data dan informasi FKDM se-Batam, ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) yang paling sering terjadi di Kota Batam, adalah bidang sosial-kemasyarakatan.
Menurut Alwan, ciri dan karakteristiknya berbeda-beda di setiap kecamatan. Sedangkan ATHG bidang politik, didominasi oleh konflik pemilihan RT/RW.
Dalam kesempatan itu ia juga mengusulkan agar FKDM setiap kelurahan dapat segera dibentuk dan ditetapkan agar meningkatkan optimalisasi kinerja FKDM dalam menunjang pelayanan dan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Batam. (Nursalim Turatea)